REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Organisasi Dunia bagi Kesehatan Hewan (OIE) telah menyatakan Brazil bebas dari penyakit sapi gila atau bovine spongiform encephalopathy (BSE). Demikian pernyataan resmi yang disampaikan Kementerian Luar Negeri Brazil pada Selasa (28/5) waktu setempat.
OIE, yang berpusat di Paris, telah beberapa kali menyatakan resiko penyakit sapi gila di Brazil berada pada tingkat yang tak berarti, sejak satu kasus BSE ditemukan di Brazil pada 2010, sehingga membuat 17 negara memberlakukan larangan impor daging dari Brazil.
Penyakit penurunan fungsi syaraf yang mematikan itu, yang pertama kali ditemukan pada sapi di Inggris, telah menyebar ke seluruh dunia dalam beberapa dasawarsa belakangan. Lebih dari 100 orang diduga telah terserang penyakit tersebut.
Namun, Direktur Jenderal OIE Bernard Vallat mengatakan ia tak melihat alasan bagi pembatasan semacam itu. "Satu kasus pada sebanyak 200 juta sapi tak bisa dijadikan dasar bagi pengesahan perubahan status," katanya seperti dilansir kantor berita Xinhua, Rabu (29/5).
Menurut kategori keselamatan OIE, bisa diabaikan adalah tingkat paling aman. Kondisi tersebut diberikan kepada negara yang telah memperlihatkan penyakit sapi gila tak ada atau sangat terbatas.