REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Seorang terduga pelaku penusukan tentara Prancis akhir pekan lalu ditangkap pada Rabu (26/5). Terduga pelaku penusukan tersebut diidenntifikasi sebagai seorang radikal Islam.
"Tersangka serangan tentara Sabtu malam di La Defense (kawasan bisnis) ditangkap pagi ini," kata Menteri Dalam Negeri, Manuel Valls dilansir Al-Arabiya.
Sumber yang dekat dengan penyelidikan mengatakan pria berusia 22 tahun tersebut menjadi anggota kelompok Islam radikal tiga atau empat tahun terakhir. Tentara Prancis yang berpatroli di kawasan bisnis barat Paris Sabtu lalu ditikam di leher oleh seorang pria yang kemudian melarikan diri.
Tentara tersebut tengah berpatroli dengan berseragam ditemani dua pria lain. Dia didekati dari belakang sekitar pukul 18.00 waktu setempat dan ditusuk di leher dengan pisau.
Pierre-Ande Peyvel, polisi dari daerah Hauts-de-Seine mengatakan tentara tersebut kehilangan banyak dara tapi akan bertahan hidup. Dia dirawat di sebuah rumah sakit militer di dekatnya. "Lukanya tampak cukup serius, tapi tidak mengancam jiwa," ujarnya.
Serangan tersebut terjadi beberapa hari setelah seorang tentara Inggris ditikam hingga tewas di jalanan London oleh dua orang. Pelaku mengatakan tindakannya untuk balas dendam atas kekerasan terhadap Muslim.