REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengatakan para atlet dan pelatih juga perlu dibekali ilmu dan ketrampilan jurnalistik agar mereka bisa ikut berpartisipasi mempopulerkan cabang olahraga yang mereka kuasai.
"Atlet dan pelatih juga harus menimba ilmu jurnalistik yang merupakan bagian dari ilmu komunikasi. Tulisan mereka akan jauh lebih mendalam dan akurat karena saecara teknis lebih menguasai suatu cabang olahraga," kata Roy saat membuka pelatihan jurnalistik untuk atlet dan pelatih di Pusat Pemberdayaan Pemuda dan Olahraga Nasional (PP-PON) di Cibubur Jakarta, Rabu (29/5).
Pelatihan tersebut diikuti oleh sekitar 300 orang yang tidak hanya terdiri atas atlet dan pelatih dari cabang taekwondo, takraw dan tarung drajat, tapi juga dari unsur mahasiswa dan pemuda.
Lebih jauh, Roy yang juga dikenal sebagai pakar telematika itu menegaskan ia menyambut kegiatan tersebut dan berharap agar kegiatan serupa akan diikuti lebih banyak atlet dan pelatih dari cabang olahraga lain.
Sementara itu Kepala PP-PON Yuni Poerwanti pelaksana kegiatan mengatakan bahwa pelatihan tersebut baru awal dan akan dikembangkan lebih jauh agar bisa menjangkau peserta dari seluruh Indonesia.
"Ini memang baru kegiatan awal dan melihat antusiasme peserta, kita akan kembangkan lagi agar bisa merata ke seluruh Tanah Air," ujar Yuni.
Kegiatan tersebut menurut Yuni akan berlangsung selama empat hari sampai 1 Juni 2013 mendatang. Sebanyak 300 orang peserta tersebut dibagi dalam tiga kelompok, yang masing-masing diikuti 100 orang yakni kelompok untuk mahasiswa, kelompok radio komunitas pemuda dan kelompok atlet dan pelatih.
Acara pembukaan pelatihan tersebut juga dihadiri Deputi Pemberdayaan Pemuda Alfitra Salam, Deputi Peningkatan Prestasi Djoko Pekik Irianto, serta nara sumber yang menghadirkan Staf Ahli Menkominfo Henry Subiakto.