REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Agama Islam menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan di Inggris. Sebuah situs berita, Daily Mail, bahkan menyebut Islam adalah masa depan. Hal itu merujuk pada fakta bahwa semakin banyaknya gereja di London yang kosong. Sementara, masjid di London justru selalu penuh sesak oleh jamaah.
Daily Mail memotret suasana Gereja St George pada saat pelayanan pagi. Di gereja tersebut hanya terlihat 12 orang yang sedang beribadah. Padahal, gereja yang dibangun pada awal abad ke-18 tersebut didesain untuk menampung 1.230 orang. Pemandangan yang sama juga terlihat di gereja St Mary. Di rumah ibadah umat Kristiani itu, hanya ada 20 orang saja yang mengikuti ibadah.
Sementara dua gereja nyaris kosong, sebuah masjid yang letaknya tak jauh dari kedua gereja tersebut justru penuh sesak oleh jamaah. Masjid itu sendiri tidak lebih dari sebuah ruangan kecil sewaan di pusat kota, dan hanya dapat menampung sekitar 100 orang saja. Namun, pada hari Jumat, jumlah jamaah membengkak menjadi tiga sampai empat kali kapasitas ruangan, sehingga jamaah tumpah keluar ke jalan.
Fakta tersebut menunjukkan bahwa tren saat ini Islam adalah agama satu masa depan. Dalam sepuluh tahun terakhir, telah terjadi penurunan orang yang mengaku beragama Kristen di Inggris dan Wales. Dari yang semula 71,7 persen, kini menjadi 59,3 persen dari populasi. Pada periode yang sama jumlah Muslim di Inggris dan Wales meningkat dari 3 persen dari populasi menjadi 4,8 persen.
Sebagian besar umat Muslim juga berusia muda. Setengah dari umat Muslim di Inggris berusia di bawah 25 tahun. Diperkirakan dalam 20 tahun ke depan, Muslim lebih aktif di negara ini daripada Kristiani.