REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sequislife mengajak masyarakat untuk menghindari stres melalui keseimbangan finansial.
"Ketika sumber pendapatan meningkat garis kebutuhan juga biasanya meningkat. Hal inilah yang membuat manusia sering merasa tidak pernah cukup," kata Fourrita Indah, Faculty Head of Sequislife Academy saat mengisi talk show "Continuously Well, Aren't You?" di Jakarta.
Fourrita melanjutkan, maraknya kemudahan pengajuan kredit, membuat banyak orang terdorong untuk menjadi lebih konsumtif tanpa berpikir jangka panjang. Akhirnya penumpukan hutang tidak dapat dihindari lagi. Yang akhirnya menyebabkan seseorang menjadi stres.
"Tapi bukan berarti gaya hidup meningkat itu salah. Yang penting adalah bagaimana bisa mengaturnya dan mampu beradaptasinya," tambahnya.
Untuk mengatasi masalah tersebut, salah satu yang bisa dilakukan adalah memetakan kondisi keuangan sendiri. Fourrita membaginya kedalam lima zona finansial. Yang pertama adalah zona merah.
Situasi ini berada pada kondisi seseorang tidak punya simpanan dan tidak memiliki asuransi. Zona kedua adalah kondisi seseorang punya investasi tapi tidak punya asuransi. Zona tiga dimana seseorang punya asuransi tapi tidak ada investasi.
Zona empat, seseorang punya investasi dan asuransi tapi tidak ideal. Dan terakhir zona lima, punya investasi dan asuransi yang ideal. "Zona satu dan dua zona tidak aman. Paling tidak kita harus berada di zona tiga," ujar Fourrita.