REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA - Pangsa pasar keuangan syariah diperkirakan bisa mencapai 15-20 persen sebelum tahun 2020.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan pangsa pasar ini bisa terwujud asal ada dukungan regulasi dan komitmen dari semua pemangku kepentingan.
"Mayoritas penduduk Indonesia yang Muslim dan kelas menengah yang tumbuh akan meningkatkan permintaan jasa dan produk keuangan Islam," ujar Muliaman, Kamis (30/5).
Saat ini, menurut dia, Indonesia masih berkonsentrasi pada perbankan syariah. Sedangkan pangsa pasarnya baru sekitar lima persen. Muliaman penuturkan untuk meningkatkan pangsa pasar syariah, Indonesia perlu berkonsentrasi untuk menyasar pasar non bank.
Indonesia, kata dia harus mulai memikirkan untuk ekspansi di bidang asuransi dan pasar modal syariah. Menurut dia, terbatasnya modal yang dimiliki membuat industri syariah masih sulit berkontribusi pada sektor-sektor pemerintahan.
Industri syariah baru terbatas pada pembiayaan di sektor mikro, belum banyak merambah pembiayaan strategis di bidang infrastruktur, transportasi dan ekploitas alam. Mau tidak mau, industri syariah harus meningkatkan modal agar bisa berekspansi dan berkontribusi lebih banyak bagi pembangunan.