REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departeman Luar Negeri Amerika Serikat, menyebut jika Pakistan, Irak, dan Afghanistan adalah tiga negara yang mendapat pukulan keras dari aksi teror pada 2012,
"Dari lebih 11.000 kematian dan lebih dari 21.600 cedera yang terjadi akibat 6.771 serangan di seluruh dunia pada 2012, 55 persen serangan, 62 persen korban tewas dan 65 persen korban cedera di Pakistan, Irak dan Afghanistan," kata departemen itu di dalam laporan mengenai aksi teror, seperti disadur dari Xinhua.
Deplu AS mengatakan, serangan teror terjadi di 85 negara berbeda pada 2012. Tapi jumlah tertinggi korban tewas di Afghanistan (2.632), sementara negeri yang memiliki banyak korban cedera adalah Irak (6.641).
Mengenai jumlah rata-rata korban tewas akibat serangan, Suriah, Afghanistan dan Nigeria berada di barisan paling depan, masing-masing dengan 4,94 kematian dalam setiap serangan, 2,57 kematian dan 2,54 kematian.
Di Suriah, tempat konflik telah memasuki tahun ketiga dan menewaskan lebih dari 80.000 orang, jumlah rata-rata orang yang cedera per serangan juga tinggi.
Sebanyak 1.787 orang dilaporkan cedera dalam 133 serangan, termasuk empat serangan yang mengakibatkan 670 orang cedera, kata laporan itu. "Taktik yang paling umum digunakan dalam serangan teror 2012 melibatkan peledak, lalu diikuti oleh serangan dengan menggunakan senjata," kata Deplu AS.
Serangan bunuh diri pada 2012, katanya 4,7 kali lebih mematikan dibandingkan dengan serangan non-bunuh diri, Sebanyak 340 serangan semacam itu menewaskan 2.223 orang dan melukai 4.410 orang lagi cedera. Separuh dari semua sasaran dalam serangan itu dikategorikan sebagai harta dan warga sipil atau polisi.