REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Indonesia, Erick Thohir, membuat penawaran sebesar 260 miliar euro atau sekitar Rp 3,3 triliun untuk mengakuisisi 80 persen saham Inter Milan. Bagaimana kabar terakhir rencana pencaplokan saham Nerazzurri tersebut?
Republika pun coba menghubungi Erick. Sayangnya, ia mengaku belum bisa memberikan informasi terbaru soal rencana pembelian saham klub yang bermarkas di Milan tersebut.
"OK (nanti dikabari-red). Sekarang belum bisa (memberikan informasi-red). Maaf," kata Erick kepada Republika, Jumat (31/5).
Sebelumnya, dikutip Football Italia, Kamis (30/5), pengajuan akuisisi Erick kepada Presiden Inter Milan Massimo Moratti dilakukan pada Rabu (29/5).
Diperkirakan sebuah keputusan bakal dibuat oleh Moratti. Moratti yang sebelumnya menolak proposal Erick, mulai melunak setelah menyadari bahwa Nerazzurri membutuhkan dana segar untuk membentuk skuat tangguh pada musim depan.
Kalau sampai terjadi kesepakatan penjualan saham, dana itu juga akan digunakan untuk membangun stadion baru. Pasalnya, dengan bermain di Stadion Giuseppe Meazza, Inter Milan harus merelakan pemasukannya sebagian untuk diberikan kepada pemerintah Kota Milan.
Erick dikenal sebagai pemilik saham terbesar klub sepak bola kompetisi AS (MLS) DC United, klub basket Philadelphia 76ers, klub basket lokal Satria Muda dan Indonesia Warriors. Selain itu, ia juga pemegang saham klub ISL Persib dan pemilik Harian Republika, serta Mahaka Group.