REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Lebanon harus menjauhkan diri dari kemelut Suriah dan keterlibatan Hizbullah tidak menguntungkan. Demikian kata Perdana Menteri Lebanon, Tamman Salam, kepada suratkabar Prancis "Le Figaro" dalam wawancara pada Jumat.
Gerakan Hizbullah, yang berpangkalan di Lebanon selatan, mengirim petempurnya untuk membantu pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad merebut kembali kota Qusayr di dekat perbatasan dengan Lebanon.
''Lebanon perlu menjaga jarak dari yang terjadi di Suriah karena keadan negara itu memanas," kata Salam kepada 'Le Figaro'.
"Kita harus menjaga persatuan nasional. Tentu keterlibatan militer Hizbullah tidak menguntungkan," katanya. "Kami yakin bahwa Hizbullah tidak melibatkan diri lebih dalam di Suriah."
Bashar sebelumnya mengaku bahwa para petempur Hizbullah membantu pasukannya dalam pertempuran di Qusayr. Dia mengatakan pihaknya sangat yakin akan menang.
Ia juga mengancam Israel dengan pertempuran baru di Dataran Tinggi Golan. Bashar mengatakan Rusia berjanji memasoknya dengan rudal-rudal canggih.