REPUBLIKA.CO.ID, HAMHUNG, KOREA UTARA--Petani di Korea Utara yang masih tradisional seperti di Indonesia, kini bisa berharap mendapat keuntungan, sesuatu yang tak pernah ada di negara sosialis terisolasi tersebut.
Mereka dijanjikan pemerintah mendapat insentif sepanjang musim tanam padi krusial tahun ini. Bonus itu bagian dari pergantian halauan ekonomi yang digaungkan sekutu Cina tersebut, tiga dekade lalu untuk menerima kapitalisme.
Detail mengenai perubahan tersebut muncul dua bulan setelah rezim tersebut mengumumkan dua tujuan membangun ekonomi dan senjata nuklir dalam kebijakan ekonomi konkret negara. Kebijakan itu diambil oleh Kim Jong Un sejak ia berkuasa pada Desember 2011.
Petani menyatakan mereka mulai bekerja di bawah kebijakan baru yang didesain menggenjot produksi dengan memberi manajer dan pekerja insentif keuangan. Analis asing menilai langkah Pyongyang itu mengambil petunjuk dari Beijing bagaimana menggabungkan gagasan pasar bebas ke dalam sistem sosialis yang rigid.