REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dua letusan dan dua korban tewas mengindikasikan pelaku penembakan Tito Kei merupakan seorang profesional. Indikasi itu semakin menguat karena pelaku telah paham wilayah lokasi penembakan.
Tipah (33 tahun), penjual bensin eceran di dekat lokasi penembakan, mengatakan, suara ledakan hanya terdengar dua kali. Dia menambahkan, usai melepaskan tembakan pelaku berjalan santai melalui jalan belakang untuk selanjutnya meninggalkan lokasi kejadian.
"Kayaknya dia penembak terlatih dan sudah paham wilayah sini. Dua kali ledakan yang menewaskan dua orang sekaligus pada malam itu, dan cara dia meninggalkan lokasi melalui jalan belakang merupakan indikasi kuat pelaku sudah terlatih dan sudah hapal medan," ungkap dia, Sabtu (1/6).
Hal serupa juga dikatakan kakak pertama Tito yang keberatan untuk disebutkan namanya. Dia mengira, Tito sudah lama diintai pelaku.
"Saya rasa ini sudah diintai sebelumnya, soalnya dia nembak pas saat keadaan di sana sepi," ujarnya.
Kakak pertama Tito Kei itu mengatakan, lokasi penembakan biasanya merupakan tempat rekan-rekan Tito biasa berkumpul bermain kartu. Dia sempat tidak percaya sang adik ditembak di warung tersebut.
"Saya masih tak habis pikir, kenapa Ratim juga menjadi korban pada malam penembakan itu," gumamnya bingung.
Sampai saat ini, dia mengungkapkan belum mencurigai siapa pelaku yang membunuh adiknya tersebut. Tito merupakan bungsu dari enam bersaudara. Rencananya jenazah Tito Kei akan dibawa ke kampung halamannya di Tual, Maluku Tenggara, pada Senin (3/6/2013).