Sabtu 01 Jun 2013 16:27 WIB

Pengakuan Denise Garrido, Miss Kanada Sehari

Denise Garrido
Foto: FACEBOOK
Denise Garrido

REPUBLIKA.CO.ID, Sabtu malam pekan lalu adalah anugerah bagi Denisse Garrido, 26 Tahun. Hadir di St. Lawrence Centre for the Arts di Toronto, dengan puluhan anggota keluarga, teman dan juga orang-orang yang baru dikenal, Garrido mengalami momen yang ia sebut sempurna.

Semua itu hilang dalam waktu kurang dari 24 jam setelah panitia membatalkan kemenangannya. Hasil audit menemukan ada kesalahan dalam input data di lima kategori penilaian. Ia pun harus menyerahkan selempang gelar Miss Universe Kanada sekaligus mahkotanya ke pemenang sesungguhnya Riza Santos. Denise menuturkan perasaannya kepada National Post.

"Ketika mereka mengumukan saya adalah pemenang--dan berarti saya adalah Miss Universe Kanada--itu adalah sesuatu yang saya mimpikan sejak masih gadis kecil," tuturnya.

"Saat itu benar-benar momen di mana harapan terwujud. Saya sangat berbahagia." ujarnya.

Ia bahagia mengenakan mahkota dan selendang Miss Universe Kanada, menerima rangkaian bunga dan ucapan selamat dari teman-teman kontestan lain, sebelum ambruk di tempat tidur setelah semalaman merayakan pesta kemenangan.

Wanita berusia 26 tahun pemegang sabuk hitam dan dua Taekwondo, pianis klasik terlatih plus jago dansa ballroom ini masih bahagia keesokan pagi. Ia masih sempat menghabiskan seharian untuk syuting promosi iklan Miss Universe Kanada 2014.

"Saya masih belum percaya,"  ujarnya.

Lalu hal yang di luar dugaan terjadi. Panitia penyelenggara menelpon Garrido untuk menggelar rapat mendadak pada Ahad pukul sepuluh malam.

"Awalnya dimulai dengan kata-kata positif." ujar Garrido. "Kemudian mereka memberi tahu saya ada selip kalkulasi, bahwa pemenang saat ini salah dan juara kedua ialah pemenang sesungguhnya." tutur Garrido.

Mereka saat itu juga meminta wanita bergelar doktor itu menyerahkan mahkota sekaligus selempang Miss Universe. Hasil yang benar menyebutkan Garrido berada di runner-up kedua, atau juara ketiga kontes kecantikan tersebut, mengakhiri mimpinya setelah 23 jam sejak ia dinobatkan.

"Benar-benar membuat porak-poranda. Saya begitu sedih, kecewa, saya malu, benar-benar malu, karena siapa pun di rumah telah merayakan. Menaklukkan ego sendiri adalah hal tersulit." tuturnya.

"Namun marah tidak akan mengubah situasi ini." ujarnya.

Juru bicara perhelatan tersebut, Andrew Lopez, menyatakan Denise sebagai wanita muda menghadapi situasi sulit ini dengan luar biasa anggun.

Garrido, masih kepada National Post, menyatakan, hal buruk, bahkan sangat buruk, mimpi terburuk, seperti dimahkotai Miss Universe Kanada pada Sabtu dan pada Ahad diberi tahu harus menyerahkan lagi semuanya, bisa terjadi.

Ketika itu terjadi, Garrido mengakui, bisa membuat siapa pun pahit. "Apa pun terjadi untuk sebuah alasan dan untuk alasan dalam semesta, momen itu bisa jadi bermaksud, 'Baiklah, karena Denise begitu menginginkan ini, jadi kita berikan," ujar Garrido.

"Semesta berkata, ia akan merasakan saat itu, mengalaminya. Ia akan dipotret dengan mahkota. Ia akan mendapat ucapan selamat dari gadis-gadis lain, dan kemudian kita akan minta dia mengembalikannya lagi kepada pemenang sesungguhnya."

"Terlepas dari apa pun yang terjadi, paling tidak saya sempat merasakan dan mengalami mimpi yang terwujud--saya memiliki momen itu satu malam."

"Dan itu cukup istimewa buatku."

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement