Ahad 02 Jun 2013 20:38 WIB

Mahfud MD: Perguruan Tinggi Harus Cetak Cendekiawan

Rep: Heri Purwata / Red: Citra Listya Rini
Mahfud MD
Foto: Republika/Prayogi
Mahfud MD

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Keluara Alumni UII, Mahfud MD memprediksi pelaku korupsi 80 persen adalah lulusan perguruan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perguruan tinggi di Indonesia telah gagal menciptakan kader-kader bangsa yang baik. 

Mahfud mengemukakan hal itu kepada wartawan dalam peluncuran program 'IKA UII Fun Bike 2013' di Yogyakarta, Ahad (2/6). Acara ini untuk memeriahkan Milad Universitas Islam Indonesia (UII) ke-70. 

"Jika perkiraan saya benar, berarti perguruan tinggi gagal mencipta kader bangsa yang baik. UII yang merupakan universitas nasional pertama di Indonesia harus lebih menekankan pendidikan akhlak," kata Mahfud.

Menurut Mahfud, pendidikan bukan hanya sekadar mencetak orang yang pandai, melainkan juga mengandalkan kemampuan otak atau intelektualitas saja. Namun juga harus menciptakan alumni yang memiliki karakter kuat. 

"Saat ini, orang pintar sudah banyak. Namun orang pintar dan berakhlak atau cendekiawan belum banyak," ujar Mahmud. 

Karena itu, ia berharap UII yang merupakan universitas nasional tertua di Indonesia menggalakan pendidikan berakhlakul karimah. Seperti yang termaktub dalam UUD 1945 bahwa pendidikan harus berdasarkan iman dan taqwa. Sehingga bisa menciptakan sarjana berperilaku cendekia dan bisa menciptakan rasa keadilan.

Dikatakan Mahfud, musuh bangsa Indonesia saat ini bukan penjajahan Belanda atau Jepang. Tetapi ketidakadilan yang menimpa masyarakat. "Ketidakadilan ini lebih berbahaya dibandingkan Belanda dan Jepang," kata Mahfud. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement