REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Harga jengkol dan petai serta berbagai jenis sayuran lainnya di sejumlah pasar tradisional Kota Pekanbaru, Riau, melejit naik hingga seratus persen dari harga normal.
Seperti dikutip dari laporan Antara, Ahad (2/6), harga petai yang semula Rp 40 ribu per kilogram, saat ini menjadi Rp 80 ribu per kilogram (kg). Sementara jengkol yang normalnya dijual Rp 1.000 per lima buah, saat ini menjadi Rp 500 per biji.
"Sudah dua hari ini petai sama jengkol mahal, nggak tahu kenapa mahal," kata Ajeng (53), pedagang pengecer sayuran di pasar tradisional Dupa, Pekanbaru.
Ajeng mengakui kenaikan harga juga terjadi untuk beberapa komuditas sayuran lainnya seperti tomat yang tadinya seharga Rp 5.000 I Rp 6.000 per kg, menjadi Rp 8.000 - Rp 10.000 per kg.
Begitu juga dengan cabai merah dari Rp 45 ribu saat ini naik menjadi Rp 60.000 - Rp 70.000 per kg. Sayur bayam yang semula Rp 1.000 menjadi Rp 1.500 per ikat. "Kalau cabai merah, memang telah naik sejak beberapa hari ini. Kabarnya karena panen gagal," kata Badrah (48), pedagang sayuran di 'Pasar Kaget', Tenayan Raya, Pekanbaru.
'Pasar Kaget' merupakan pasar yang didirikan secara dadakan dan lokasinya kerap berpindah-pindah sebagai upaya mempermudah konsumen dalam berbelanja. Pasar ini biasanya buka sore hari.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pekanbaru, Elsyabrina, mengatakan, kenaikan harga sayuran di wilayah ini disebabkan berbagai faktor.
Selain gagal panen, menurut dia, terganggunya jalur distribusi juga mempengaruhi harga ecerannya di pasar-pasar tradisional. "Namun saya belum mendapat data pasti terkait mahalnya sayuran di Pekanbaru. Nanti coba kami cek dan dicarikan solusinya," kata dia.