REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Terjadi dua ledakan dalam serangan bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulawesi Tengah, Senin (3/6) sekitar pukul 08.25 WITA.
Ledakan pertama kecil dan kedua ledakan besar yang menghancurkan tubuh dan sepeda motor yang dipakai pelaku. Hingga pukul 10.20 WITA, polisi belum memberikan penjelasan jenis bom yang digunakan pelaku, termasuk yang berdaya ledak tinggi atau rendah.
Polisi juga belum mengumpulkan potongan-potongan jenazah korban serta kepingan-kepingan kendaraan bermotor yang hancur dan menyebar di halaman Mapolres.
Menurut keterangan beberapa petugas di lokasi kejadian, lelaki pelaku bom bunuh diri itu masuk ke halaman Mapolres lewat pintu barat menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter warna hitam. Ia menggunakan jaket rajutan dan helm warna hitam.
Petugas pos penjagaan sempat menghentikan pelaku, namun pelaku menerobos masuk. Selang beberapa detik kemudian, terjadi ledakan kecil dan kemudian segera disusul ledakan besar yang menghancurkan tubuh korban dan sepeda motor yang digunakannya.
"Sampai sekarang, plat nomor kendaraan itu belum diketahui karena hancur. Yang utuh tinggal bannya saja," ujar Sofyan, seorang saksi mata yang berada di lokasi kejadian.
Didampingi Kapolres Poso, AKBP Susnadi, Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Ari Dono Sukmanto yang berada di Poso sejak dua hari terakhir, memimpin langsung kegiatan pengamanan TKP.
Kapolda belum memberikan keterangan kepada wartawan terkait peristiwa tersebut. Namun dijadwalkan pukul 13.00 WITA Kapolda akan memberikan keterangan resmi.
Suasana Kota Poso pada umumnya kondusif, dan aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa, termasuk aktivitas perdagangan di Pasar Sentral Poso yang terletak hanya sekitar 50 meter dari Mapolres Poso.
Namun Jalan Pulau Sumatera yang melintas di depan Pasar Sentral dan Mapolres Poso sampai saat ini masih ditutup, dan arus lalu lintas yang merupakan jalur trans Sulawesi itu dialihkan ke jalur lain dan arus lalu lintas berjalan lancar.