REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk penguatan modal, pemilik bank, terutama pemerintah, harus segera mengubah kebijakan dividen.
Termasuk membatasi dividen dari bank-bank asing agar mampu meningkatkan kapasitas dari sisi permodalan. Ini untuk menghadapi potensi kenaikan inflasi karena perubahan harga BBM bersubsidi,
Direktur Biro Riset Infobank, Eko B Supriyanto mengatakan, kenaikan harga BBM akan menurunkan kinerja penyaluran kredit industri perbankan. Melihat pengalaman kenaikan BBM pada 2005, kenaikan BBM memangkas 50 persen dari pertumbuhan tahun lalu.
Berdasarkan data infobank, kucuran kredit perbankan pada akhir 2005 sebesar Rp 695,65 triliun. Naik sebesar 24,34 persen dibanding akhir tahun sebelumnya. Dari sisi DPK, pertumbuhannya sebesar 17,11 persen.
Seiring dengan kenaikan harga BBM pada triwulan empat 2005, pertumbuhan kredit perbankan merosot tajam menjadi 13,89 persen menjadi Rp 792,30 triliun pada akhir 2006.
Sementara itu, pertumbuhan DPK juga turun menjadi 14,11 persen.