Selasa 04 Jun 2013 06:39 WIB

Mobil Murah Ramah Lingkungan Masih Tunggu Permenperin

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Mobil ramah lingkungan jenis city car 'MiEV (Mitsubishi Innovative Electric Vehicle).  (Foto Ilustrasi)
Foto: Eric Ireng/Antara
Mobil ramah lingkungan jenis city car 'MiEV (Mitsubishi Innovative Electric Vehicle). (Foto Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Perindustrian (Kemenperin)  masih menunggu Peraturan Menteri Perindustrian (permenperin) selesai  untuk membuat mobil murah dan ramah lingkungan (Low Cost and Green Car / LCGC).

Menteri Perindustrian Indonesia MS Hidayat mengatakan, LCGC kini memasuki dalam satu aturan khusus mengenai penurunan emisi karbon. 

“Ada lima jenis kan sistem penghematan energi itu. itu masuk dalam Peraturan Pemerintah (PP) yang ditandatangani presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY),” ucapnya, Senin (4/6) kemarin.

Kedua, tambahnya,  permenperin itu memperinci dan secara teknis mengatur pelaksanaannya PP tersebut, termasuk produksi LCGC.  Karena menyangkut angka, ujarnya, maka hal tersebut yang sedang disingkronkan dengan kementerian lain, termasuk menko perekonomian dan kementerian keuangan.

"(Kemajuan) Permenperin bisa tanya ke direktir jenderal (dirjen) entah 95 persen atau 99 persen, saya tidak tahu,” tuturnya. Namun, kemajuan PP menurut SBY memang sudah pihaknya sepakati sejak dulu tapi menyangkut di kementerian keuangan yang terdahulu.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (IUBTT Kemenperin), Budi Darmadi mengatakan, permenperin itu secara substansi sudah diharmonisasikan dengan kementerian lain. 

“Ya kemungkinan Bulan Juni sudah keluar (Permenperin),” tuturnya.

Sebelum Permenperin keluar, ada prosedur secara paralel yang pihaknya lakukan laksanakan. Posedur itu meliputi aktivitas pre tes di Serpong, Tangerang. Aktivitas praproduksi juga dilakukan.

Disinggung mengenai berapa perusahaan mobil yang siap dengan teknologi LCGC, dia menyebutkan secara resmi perusahaan mobil merek Daihatsu,  Toyota. “Kemudian (merek mobil) yang berminat yaitu Honda, Suzuki, dan Nissan. Merek-merek itu kini membangun pabrik.

Adapun kapasitas produksi, Toyota dan Daihatsu sebanyak 55 ribu. Dia menyebutkan, potensi target puncak pemasarannya mencapai 300 ribu sampai 600 ribu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement