REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA -- Banjir melanda Eropa Tengah termasuk Republik Ceko dimana negara tersebut telah memberlakukan keadaan darurat nasional. Sekitar 3.000 orang harus mengungsi dari wilayah barat negara tersebut. Hewan-hewan di kebun binatang pun turut mengungsi ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terendam banjir.
Pada Senin (4/6) pagi waktu setempat, sungai Vltava mengalir 2.800 meter kubik per detik, 10 kali lipat volume normal melalui kawasan pusat sejara Praha. Sebagai tindakan pencegahan, sistem metro kota dan pabrik pengolahan limbah ditutup. Logam penahan banjir serta karung pasir ditempatkan di sepanjang tepi Vltava.
BBC melaporkan jembatan Charles yang biasanya dipenuhi turis juga ditutup. Harimau di kebun binatang pun dipindahkan dari kandang yang dianggap berisiko.
Sejak Senin malam, warga Praha mulai khawatir dengan memburuknya bankir. Namun, Perdana Menteri Petr Necas mengumumkan sistem sembilan bendungan yang disebut Vltava Cascade sudah penuh dan akan dibuka. Pada pukul 20.00 waktu setempat, pintu air di beberapa bendungan dibuka. Ketinggian air pun naik karena beberapa anak sungai mulai meluap.
Ketinggian air di sungai Vltava diperkirakan akan mencapai puncaknya pada Selasa pagi ini. Banjir parah yang disebabkan hujan lebat telah menewaskan sedikitnya tujuh orang di Republik Ceko dan dua lainnya tewas di negara tetangga, Austria. Jerman telah memerintahkan tentara untuk membantu pertahanan banjir di selatan negara.