Selasa 04 Jun 2013 09:58 WIB

Polisi Tak Ingin Spekulasi Penembak Tito Pembunuh Bayaran

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang polisi menjaga warung TKP penembakan Fransiskus Refra (Tito Kei) di perumahan Taman Tytian Indah, Medan Satria, Bekasi, Sabtu (1/6).
Foto: Antara/Paramayuda
Seorang polisi menjaga warung TKP penembakan Fransiskus Refra (Tito Kei) di perumahan Taman Tytian Indah, Medan Satria, Bekasi, Sabtu (1/6).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMANGGI -- Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Helmi Santika mengaku tidak ingin berspekulai terkait pembunuh bayaran yang mengeksekusi Tito.

Tito Kei, adik John Kei, tewas seketika oleh seorang misterius. Pelaku menembak Tito tepat di kepala, (31/5) lalu, saat korban bermain kartu domino.''Kita tidak ingin spekulasi pelaku adalah pembunuh bayaran,'' katanya, di Jakarta, Selasa (4/6)

Helmy menjelaskan, berbagai kemungkinan bisa terjadi. Pembunuh bayaran juga ada kemungkinannya. Namun, pihak kepolisian sedang mendalami kasus.

Menurutnya, mengidentifikasi pelaku adalah pembunuh bayaran bukan hal mudah. Jika benar pelaku adalah pembunuh bayaran, siapa orang yang menyuruhnya.

Pihak kepolisian juga sedang menggali motif pelaku yang akan menggiring ke pengungkapan kasus. Helmy mengatakan, kemungkinan semua motif akan dibuka, seperti sakit hati, dendam atau permusuhan, sekalipun sampai sekarang pihaknya belum mengetahui motif pastinya.

''Keterangan dari keluarga bisa membantu mengungkap motif penembakan,'' katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement