REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kabinet Arab Saudi sepakat untuk menandatangani pakta pertahanan dengan Indonesia. Otoritas dari Kementrian Pertahanan akan mengadakan pertemuan dengan pemerintah Indonesia untuk menyimpulkan perjanjian.
Wakil Penjaga Dua Masjid Suci, Pangeran Salman memimpin rapat mingguan untuk perkembangan regional dan internasional. Termasuk situasi di Suriah dan Palestina. Kabinet juga mengutuk pelanggaran HAM terhadap Muslim Rohingya di Myanmar.
Dalam laporan Arab News, tidak dirinci pakta pertahanan yang akan ditandatangani dengan Indonesia. Arab News hanya memberi penjelasan mengenai pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Selain pertahanan, kabinet juga membahas mengenai ekonomi Saudi terkait peringkat utang dari Standard & Poor yang naik dari stabil menjadi positif (AA). Hal itu menekankan kepercayaan diri ekonomi Arab Saudi.
Kabinet juga mendiskusikan sejumlah topik termasuk informasi finansial tahunan. Namun, tidak ada rincian mengenai hal tersebut yang disediakan.