REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Ketika Piala Konfederasi akan dimulai 12 hari dari sekarang, Brasil akan memiliki waktu dua pekan untuk meyakinkan pihak-pihak yang skeptis bahwa mereka mampu menjadi tuan rumah Piala Dunia yang sukses tahun depan.
Turnamen Piala Konfederasi mendatang merupakan gladi bersih bagi Piala Dunia 2014 yang merupakan ajang sepak bola paling prestisius. Delapan tim yakni Spanyol, Italia, Meksiko, Brazil, Uruguay, Jepang, Nigeria, dan Tahiti akan berkompetisi dalam Piala Konfederasi dari 15 sampai 30 Juni.
Sekitar 355.000 warga Brasil dan turis-turis asing diharapkan menyaksikan turnamen itu di mana kekuatan terdepan Amerika Latin masih kesulitan untuk menyelesaikan konstruksi atau renovasi enam stadion yang digunakan di ajang ini.
Pekerjaan itu terganggu oleh penundaan berulang kali yang disebabkan karena pemogokan, atap rubuh, dan masalah-masalah lain. Problem terkini terjadi pada Kamis silam ketika hakim memerintahkan penundaan pertandingan internasional antara Brasil dan Inggris di Stadion Maracana Rio karena masalah keamanan.
Memerlukan intervensi dari otoritas negara bagian Rio yang menyodorkan bukti bahwa arena ikonik itu telah memenuhi persyaratan keamanan yang membuat hakim mencabut keputusannya. Keputusan yang menurutnya hanya merupakan kesalahan birokrasi."
Berita itu disambut gembira oleh badan sepak bola dunia FIFA.
"Setelah merasa cemas selama 30 detik, saya gembira mendapat pernyataan dari otoritas di Rio yang berkata bahwa itu adalah kesalahan birokrasi dan itu bukan masalah keamanan atau struktur," kata Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke.
Sekitar 66.000 penonton menyaksikan pertandingan yang berakhir dengan skor imbang 2-2 itu untuk melengkapi ujian kedua Maracana. Stadion yang diresmikan pada 27 April setelah menjalani renovasi selama 30 bulan dengan biaya 600 juta dolar.
Pertandingan persahabatan itu dimainkan sebagai persiapan bagi timnas Brasil menjelang Piala Konfederasi yang akan dimainkan di enam stadion: Maracana (Rio), Mane Garrincha (Brasilia)< Arena Pernambucano (Recife), Castelao (Fortaleza), Fonte Nova (Salvador), dan Mineirao (Belo Horizonte).
"Itu akan menjadi turnamen fantastis, namun bagian operasional tidak akan siap 100 persen. Saya ingin mengulangi bahwa sejumlah penundaan tidak dapat ditoleransi untuk Piala Dunia," kata Walcke.