REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseroan Terbatas Adaro Indonesia, anak perusahaan PT Adaro Energy Tbk (ADRO), memperoleh fasilitas pinjaman amortisasi perbankan sebesar 380 juta dolar AS yang akan jatuh tempo pada Mei 2020.
Siaran pers Adaro di Jakarta, Selasa, menyebutkan Adaro memperoleh komitmen pinjaman sebesar 2,85 miliar dolar AS dari 12 bank internasional.
Fasilitas pinjaman ini akan digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas kredit amortisasi bergulir 500 juta dolar AS yang diperoleh pada tahun 2009 untuk memperpanjang waktu jatuh tempo dan memperkuat neraca perusahaan. Saat ini, fasilitas pinjaman tersebut memiliki saldo sebesar 380 juta dolar AS.
"Di tengah kondisi pasar komoditas yang menantang ini, kami gembira dengan respons serta dukungan yang kami terima dari pemberi pinjaman. Kami berada di jalur yang tepat untuk menjalankan strategi jangka panjang kami," kata Direktur dan Chief Financial Officer PT Adaro Energy Tbk David Tendian.
Bank yang berkomitmen memberikan pinjaman adalah PT Bank ANZ Indonesia, CIMB Bank Berhad Singapore Branch, Citigroup Global Market Singapore Pte. Ltd., Chinatrust Commercial Bank Co. Ltd., DBS Bank Ltd.
Selain itu, Mizuho Corporate Bank Ltd., Oversea-Chinese Bank Corporation Ltd., Standard Chartered Bank, Sumitomo Mitsui Banking Corporation, The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd. Jakarta Branch, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, dan United Overseas Bank Limited.