REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Adik Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Maya Soetoro menyampaikan kesiapannya membantu pengembangan sektor pendidikan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) saat bertemu Gubernur Sulut, Sinyo H Sarundajang di Honolulu, Hawaii, Senin (3/6) waktu setempat.
"Saya menyambut baik upaya Pak Sarundajang dalam membangun daerah. Nanti saya akan support dari aspek pendidikan,'' kata Maya sebagaimana disampaikan staf khusus Gubernur Sulut, Michael Umbas yang mendampingi Sarundajang dalam pertemuan itu langsung dari Hawaii, Rabu.
Maya mengatakan, tahu tentang Sulut sebagai daerah punya sumber daya manusia (SDM) yang bagus, untuk itu pendidikan harus terus dipacu sebab menjadi kunci peningkatkan kualitas SDM.
Adik presiden Amerika Serikat Barack Obama tersebut meluangkan waktu bertemu Gubernur Sulut, Sinyo Harry Sarundajang di sela-sela kesibukannya di Honolulu Hawaii dalam jamuan makan siang dilakukan di restoran Nico's at night di daerah pelabuhan Honolulu.
"Saya senang bertemu dengan Pak Sarundajang, saya juga akan sampaikan salam untuk my brother Berry (Barrack Obama). Saya harap ada korespondensi yang kontinyu dengan bapak," kata Maya.
Atas tawaran Sarundajang berkunjung ke Sulut, Maya menyampaikan kesediaannya."Terima kasih atas invitationnya Pak Sarundajang. Saya siap datang ke Manado, Tentu akan kita atur lebih lanjut jadwalnya ya," kata Maya dengan senyum yang akrab.
Dalam kesempatan tersebut, Maya bercerita tentang kepeduliannya yang besar terhadap Indonesia dan ia siap membantu dari aspek pendidikan, apalagi ia sekarang fokus di University of Hawaii.
Agenda pertemuan antara Maya Soetoro dan SHS membahas tentang hubungan erat antara Indonesia dan Amerika Serikat serta peran Sulut terkait kerjasama dengan American Samoa.
Gubernur Sarundajang menyambut baik tawaran Maya Soetoro dan langsung menyampaikan undangan untuk datang mengunjungi Sulut. "Atas nama rakyat Sulut saya sambut dengan gembira dan mengundang anda untuk datang dan melihat bagaimana progress kami mengembangkan SDM di daerah," kata Sarundajang.
Sarundajang dalam kesempatan tersebut menceritakan latar belakangnya disamping sebagai birokrat juga sebagai akademisi dan penulis buku sehingga tentu sangat mendukung dunia pendidikan. Apalagi Sulut berada pada nomor dua indeks SDM secara nasional. Pernyataan ini direspon Maya dengan antusias dan berharap ada hubungan yang lebih konkret ke depan.
Seusai pertemuan tersebut, Sarundajang menyerahkan cindera mata kepada Maya Soetoro berupa kain bentenan dan dua buah buku terkait dengan keindahan laut bunaken dan lembeh.
Pertemuan berlangsung sekitar satu jam itu harus diakhiri karena Sarundajang dan rombongan terdiri Asisten II, Ir Roy Roring, Kepala Bappeda Dr Noldy Tuerah, Kepala Dinas ESDM Boy Tamon, Staf Khusus Gubernur, Michael Umbas dan Freddy Lengkong harus menuju ke Bandar untuk terbang menuju Pago-pago ibukota American Samoa dalam rangka menjalankan tugas negara sebagai special envoy dari Presiden SBY.
Maya Soetoro yang lahir di Jakarta pada 15 Agustus 1970, adalah seorang guru di La Pietra Hawaii School for Girls di Honolulu, dia menjadi terkenal karena ibu yang sama dengan Presiden Barack Obama, yang menjadi Presiden Amerika Serikat ke-44 pada 20 Januari 2009, Maya menerima Ph.D dari Universitas Hawaii, Manoa tahun 2006 dan pada Mei 2007 memutuskan untuk membantu kakak tirinya Barack Obama pada kampanye presiden Amerika Serikat.