REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Demonstrasi besar-besaran sopir dan kondektur Terminal Baranangsiang yang menutup akses pintu masuk dan keluar Tol Jagorawi kini berakhir.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Republika, Rabu (05/6), demonstrasi yang berlangsung sejak pukul 04.00 WIB ini, disinyalir disebabkan rencana Pemerintah Kota Bogor yang menginstruksikan pemindahan sementara aktifitas di Terminal Barangsiang ke Terminal Bubulak dan Terminal Wangun.
Ketua Komunitas Pengurus Terminal Baranangsiang, Dedi Mihardi Harip, mengatakan, demonstrasi tadi pagi sebagai bentuk sikap penolakan pemindahan aktifitas di Terminal Baranangsiang ke Terminal Wangun dan Bubulak.
Dia mengatakan, sejak pukul 00.00 WIB, pintu masuk Terminal Baranangsiang sudah ditutup Dinas Perhubungan (Dishub). Dia menambahkan, Dishub bersama Pemerintah Kota Bogor sengaja menutup akses masuk terminal dengan alasan revitalisasi Terminal Baranangsiang.
"Jadi kita demo tadi pagi karena nggak bisa masuk ke terminal. Pintu masuk Terminal Baranangsiang sejak pukul 00.00 WIB ditutup oleh Dishub. Oleh karena itu seluruh bus yang akan masuk jadi terhambat. Kepalang tanggung, sekalian saja awak sopir dan kondektur bus memalang akses masuk dan keluar Tol Jagorawi," ungkapnya.
Pria yang kerap disapa Indeng ini, memaparkan, rencana revitalisasi terminal itu hanya sebuah kebohongan besar. Dia menjelaskan, sebenarnya di lahan Terminal Baranangsiang ini akan dibangun pusat perbelanjaan dan hotel.
"Isu revitalisasi itu hanya sebuah kebohongan publik. Sebenarnya di sini akan dibangun pusat perbelanjaan dan hotel. Makanya para awak sopir dan kondektur bus menolak semua kebohongan ini," ungkapnya.
Dia menambahkan, aksi tadi pagi merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada 02 Juni 2013 dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bogor. Dia memaparkan, belum ada titik temu antara pemerintah kota dan pengurus Terminal Baranangsiang mengenai rencana pemindahan ini.
"Orang belum setuju kok sudah ditutup. Itu kan sikap arogansi dari Pemerintah Kota Bogor," pungkasnya.
Sementara itu, Susan (28 tahun), salah satu penumpang bus MGI tujuan Bandung, mengatakan, sudah lama menunggu agar bisa segera berangkat menuju bandung. Dia menjelaskan, sejak pukul 07.00 WIB menunggu agar bisa segera berangkat ke Bandung.
"Capek mas, sejak tadi saya nunggunya. Mana pintu masuk terminal ditutup lagi. Para sopir dan kondektur bus juga tidak mau beroperasi selama akses masuk terminal ditutup," keluhnya.
Parman (30 tahun), sopir bus Limas tujuan Bogor-Kampung Rambutan, mengatakan, demonstrasi tadi pagi dikarenakan rencana Pemerintah Kota Bogor yang akan menutup sementara Terminal Baranangsiang ini.
"Iya tadi pagi kita semua demo. Gimana mau narik mas orang pintu masuknya ditutup. Ya sudah saja sekalian blokade jalan. Saya bersama rekan sopir yang lain menutup akses masuk dan keluar di Tol Jagorawi," ujarnya seraya berguman.