REPUBLIKA.CO.ID, Aparat keamanan Myanmar mengeksekusi mati tiga wanita Muslim di kamp pengungsian yang terletak di Barat negara itu. 

Reuters, sebagaimana dikutip IRNA melaporkan, kepolisian Myanmar mengumumkan, insiden tersebut terjadi karena ketidaksengajaan. 

Salah seorang petinggi kepolisian Myanmar mengatakan, "Insiden ini terjadi pada Selasa lalu di kamp pengungsian korban kekerasan mazhab di wilayah Rakhine. Saat itu polisi melepaskan tembakan ke udara."

Akibatnya selain memakan korban tewas, tembakan polisi itu juga melukai empat warga Muslim lainnya. Insiden ini tetap terjadi sekalipun pemerintah Myanmar telah berjanji, sebagai bagian dari reformasi politik, mereka akan segera membebaskan para tahanan mazhab.  

Presiden Myanmar mengabarkan berita ini melalui siaran radio. Ia mengingatkan, orang-orang yang ditahan karena terlibat dalam aksi kekerasan akan tetap menjalani hukumannya. Sekitar 800 ribu minoritas Muslim Rohingya tinggal di Myanmar, namun pemerintah bersikeras tidak mau mengakui mereka sebagai warga negara.

Ikuti Whatsapp Channel Republika