Kamis 06 Jun 2013 10:18 WIB

Naskah Kuno Keraton Kasepuhan Mulai Didigitalisasi

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Hazliansyah
Keraton Kasepuhan Cirebon, sebuah kerajaan Islam ternama di Jawa Barat.
Foto: kasepuhan.com
Keraton Kasepuhan Cirebon, sebuah kerajaan Islam ternama di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ratusan naskah kuno yang dimiliki Keraton Kasepuhan Cirebon, mulai dilakukan proses konservasi, digitalisasi dan microfilmisasi. Diharapkan, hal tersebut dapat menyelamatkan naskah-naskah berharga tersebut dari kerusakan.

 

Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, menjelaskan, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki 150 naskah kuno. Selain itu, ada pula 200 naskah Belanda, peta-peta kadaster, dan silsilah. "Upaya konservasi, digitalisasi dan microfilmisasi naskah-naskah kuno ini bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI," ujar Sultan, Rabu (5/6).

Menurut Sultan, semua kegiatan tersebut dilaksanakan sejak 1 Juni 2013 dan direncanakan berakhir pada 9 Juni 2013. Adapun pelaksananya dilakukan oleh sepuluh orang ahli dalam bidang tersebut. "Kegiatannya dilaksanakan di ruang wetan Keraton Kasepuhan," terang Sultan.

Saat ini, lanjut Sultan, proses digitalisasi dan microfilm baru berhasil dilakukan pada 25 buah naskah. Sedangkan proses konservasi baru selesai dilakukan pada lima buah naskah dan silsilah yang panjangnya empat meter.

Sultan mengungkapkan, proses konservasi, digitalisasi, dan microfilm naskah-naskah kuno sangat penting untuk dilakukan. Selain untuk menghindari kerusakan dan kepunahan, hal tersebut juga dimaksudkan agar generasi muda bisa mempelajari naskah-naskah itu.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement