REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ratusan naskah kuno yang dimiliki Keraton Kasepuhan Cirebon, mulai dilakukan proses konservasi, digitalisasi dan microfilmisasi. Diharapkan, hal tersebut dapat menyelamatkan naskah-naskah berharga tersebut dari kerusakan.
Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat, menjelaskan, Keraton Kasepuhan Cirebon memiliki 150 naskah kuno. Selain itu, ada pula 200 naskah Belanda, peta-peta kadaster, dan silsilah. "Upaya konservasi, digitalisasi dan microfilmisasi naskah-naskah kuno ini bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional RI," ujar Sultan, Rabu (5/6).
Menurut Sultan, semua kegiatan tersebut dilaksanakan sejak 1 Juni 2013 dan direncanakan berakhir pada 9 Juni 2013. Adapun pelaksananya dilakukan oleh sepuluh orang ahli dalam bidang tersebut. "Kegiatannya dilaksanakan di ruang wetan Keraton Kasepuhan," terang Sultan.
Saat ini, lanjut Sultan, proses digitalisasi dan microfilm baru berhasil dilakukan pada 25 buah naskah. Sedangkan proses konservasi baru selesai dilakukan pada lima buah naskah dan silsilah yang panjangnya empat meter.
Sultan mengungkapkan, proses konservasi, digitalisasi, dan microfilm naskah-naskah kuno sangat penting untuk dilakukan. Selain untuk menghindari kerusakan dan kepunahan, hal tersebut juga dimaksudkan agar generasi muda bisa mempelajari naskah-naskah itu.