REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel yang mencanangkan pembangunan 6.000 pemukiman Yahudi di Zona E1, Tepi barat, kini berencana akan membangun jalan-jalan di wilayah itu. Jalan itu akan menghubungkan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dengan wilayah Yerusalem Timur.
Kebijakan baru tersebut telah rampung dan konstruksinya akan segera berjalan. Hal itu dibenarkan oleh Lembaga pengawas Peace Now yang mengatakan pembangunan jalan itu akan menuai kecaman dari banyak pihak.
Kendati jalan yang dibangun itu tak lebih dari 200 meter di Yerusalem Timur, namun protes keras sudah langsung keluar dari banyak pihak. Bahkan, protes pun berasal dari Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, seperti dilansir AFP, Kamis (6/6).
Dengan dibangunnya jalan itu, maka Israel telah membagi zona E1 Tepi Barat menjadi dua bagian. Hal itu mungkin saja sebagai salah satu politik Israel untuk memecah-mecah wilayah Palestina yang ingin memerdekakan wilayahnya.