REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Suriah Bashar Al Assad dalam wawancara pekan ini dengan stasiun televisi Al Manar milik Hezbollah mengatakan, Suriah akan membalas jika diserang Israel.
Assad mengatakan, Suriah telah menanggapi secara langsung beberapa serangan Israel pada masa lalu, dan ini tergantung pada sikap masyarakat. Ia menambahkan jelas ada tekanan rakyat pada pemerintah Suriah untuk melancarkan gerakan perlawanan di Dataran Tinggi Golan.
Seorang analis dari Institute for National Security Studies di Tel Aviv – Bernadetta Berti – mengatakan meskipun konflik Suriah tidak menimbulkan dampak luas pada Israel, keamanan di Dataran Tinggi Golan menjadi keprihatinan seperti dilansir situs voa.
“Ada kekhawatiran bahwa daerah perbatasan di Dataran Tinggi Golan akan semakin tidak stabil, tidak terkendali dan menjadi magnet bagi para pejuang asing, pelaku jihad atau sekadar militan pada umumnya yang mungkin memiliki agenda bermusuhan terhadap Israel,” ujar Berti.
Pihak berwenang Israel terutama sangat khawatir pada persenjataan canggih atau senjata-senjata kimia yang mungkin jatuh ke tangan Hizbullah atau kelompok-kelompok Islamis lainnya.
Israel mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan ini terjadi dan pesawat-pesawat tempurnya dikabarkan telah menyerang persenjataan semacam itu di Suriah, pada beberapa kesempatan tahun ini. Israel mengatakan pihaknya juga akan bereaksi jika Rusia mengirim misil pertahanan udara S-300 ke Suriah seperti yang dijanjikannya.