Jumat 07 Jun 2013 10:49 WIB

Kemenhub: Pemukulan Pramugari Akar Masalahnya Disiplin

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Salah satu pesawat Maskapai Sriwijaya Air.
Foto: Republika/Yogi
Salah satu pesawat Maskapai Sriwijaya Air.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Insiden pemukulan oleh Kepala Dinas Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD Bangka Belitung Zakaria Umar Hadi terhadap pramugari Sriwijaya Air Febriani, Kamis (6/6), dipandang harus menjadi titik tolak penegakkan disiplin demi keselamatan penerbangan. 

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Bambang Ervan kepada Republika, Jumat (7/6), mengatakan insiden yang berawal dari peringatan Febriani terhadap Zakaria untuk mematikan telepon genggam tersebut bukti masih banyak penumpang bandel

"Akar masalahnya adalah disiplin dan sikap hidup kita," ujar Bambang. 

Menurut Bambang, disiplin dalam aspek apapun, termasuk mematikan telepon genggam di pesawat tergambar dari sikap dan budaya seseorang.  Ia mengakui penggunaan telepon genggam maupun gadget lainnya seperti tablet telah membuat orang seolah tidak dapat hidup tanpanya.

"Aturannya sudah ada di dalam UU Penerbangan No. 1/2009 tentang Penerbangan, tapi penerapannya susah," kata Bambang.

Ia mencontohkan dalam melaksanakan ibadah shalat sekalipun, himbauan untuk mematikan telepon genggam telah bertebaran. Hanya saja Bambang menyebut masih banyak orang yang enggan menaati himbauan tersebut. 

Padahal, panggilan telepon pun tidak dapat diangkat tatkala sedang melaksanakan shalat. Terkait insiden kemarin, Bambang menjelaskan Zakaria telah dengan sengaja melawan pramugari yang tengah bertugas. 

Pramugari tersebut bertindak bukan hanya atas nama pribadi, melainkan untuk keselamatan seluruh penumpang, termasuk Zakaria.  

Kejadian lain yang kerap ditemukan, menurut Bambang, adalah keengganan penumpang diperiksa secara detil apabila terdengar bunyi saat melewati metal detector. 

Kalau di mancanegara, penumpang dengan sigap melepas ikat pinggang, sepatu atau benda apapun yang memicu timbulnya bunyi. "Kita harap semua penumpang mematuhi petugas," ujar Bambang

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement