REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika Mimika, Papua, hingga Jumat masih menunggu evakuasi Kapal LCT Karaka yang terbalik di Pelabuhan Logpon, Kapiraya, Mimika Barat Tengah, Minggu (2/6).

Kepala Bidang Perhubungan Laut pada Dishubkominfo Mimika, Bambang Setiono mengatakan, evakuasi Kapal LCT Karaka dilakukan oleh tim gabungan yang melibatkan Kantor SAR Timika, TNI AL, polisi, syahbandar, Dishubkominfo, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Kapal LCT Karaka terbalik di Pelabuhan Logpon Kapiraya saat hendak menaikkan tiga unit alat berat milik PT Sinar Sama Sejati.

Perusahaan tersebut menyewa Kapal LCT Karaka untuk mengangkut dua unit alat berat ke Kapiraya untuk kegiatan pengerjaan jalan trans-Potowayburu-Timika. Selesai menurunkan dua unit alat berat, kapal tersebut hendak menaikkan tiga unit alat berat dari Kapiraya ke Timika.

Namun nahas, saat alat berat ketiga masuk ke geladak kapal, terjadilah insiden terbaliknya Kapal LCT Karaka. Tiga unit alat berat milik PT Sinar Sama Sejati yang hendak diangkut ke Timika terjungkal ke dalam sungai. Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa.

Bambang mengatakan, sejauh ini, pihaknya belum mengetahui penyebab insiden terbaliknya Kapal LCT Karaka yang dibeli Pemkab Mimika tahun anggaran 2003--2004 senilai lebih dari Rp 4 miliar itu. Diduga kuat, kapal tersebut terbalik lantaran dihantam arus sungai yang kencang.

"Kami belum tahu permasalahannya karena masih menunggu laporan tim yang berangkat ke Kapiraya. Kami upayakan untuk segera mengevakuasi Kapal LCT Karaka," ujar Bambang.

Menurut dia, tim evakuasi yang berjumlah sekitar 20 orang telah berangkat ke Kapiraya untuk mengevakuasi Kapal LCT Karaka pada hari Rabu (5/6).

Pemkab Mimika memiliki dua kapal jenis LCT, yaitu LCT Karaka dan LCT Mumuika. Kapal LCT Mumuika saat ini tidak beroperasi karena akan menjalani masa perbaikan di pelabuhan docking Sorong, Papua Barat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika