REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan (Mendag), Bayu Krisnamurti meminta masyarakat tidak panik atas langkanya jengkol di pasaran.
Bayu menjelaskan, jengkol termasuk tanaman eksotis yang memiliki penggemar tertentu. Jengkol tidak seperti beras yang jika langka akan mempengaruhi inflasi. "Kita perlakukan saja secara proporsional," ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jumat (7/6).
Secara agronomis, kata Wamendag, panen jengkol terjadi pada Desember dan Januari. Volume jengkol akan banyak dalam empat bulan pertama di awal tahun.
Bayu menuturkan, sifat jengkol sedikit banyak seperti durian yang musiman. Selain itu Bayu mengaku senang karena harga jengkol membaik. Kondisi ini menurutnya menguntungkan bagi petani jengkol.