REPUBLIKA.CO.ID, DERA ISMAIL KHAN -- Serangan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) menewaskan tujuh orang dan melukai tiga orang di Pakistan barat laut Jumat (7/6) waktu setempat. Itu merupakan serangan pertama sejak pelantikan Nawaz Sharif menjadi perdana Menteri pekan ini.
Dalam pidato pelantikannya kepada parlemen, Sharif menyerukan janji untuk segera mengakhiri serangan pesawat tak berawak AS terhadap para gerilyawan, yang banyak dilihat sebagai pelanggaran kedaulatan Pakistan.
Pemboman terjadi 10 hari setelah serangan pesawat tak berawak AS yang sama membunuh komandan kedua Taliban Pakistan, Wali-ur Rehman, dan enam orang lainnya dalam satu pukulan besar bagi kelompok gerilyawan.
Presiden AS Barack Obama mengatakan bulan lalu bahwa AS akan mendukung serangan pesawat tak berawak.
Serangan pesawat tak berawak Jumat terjadi di kompleks dekat perbatasan Afghanistan di Wilayah Waziristan Utara, 45 kilometer (25 mil) barat ibu kota wilayah Miranshah. Beberapa sumber mengatakan setidaknya dua peluru kendali ditembakkan dari pesawat tak berawak dan angka kematian bisa meningkat.
Korban pesawat tak berawak sulit untuk diverifikasi. Wartawan asing harus memiliki izin dari militer untuk mengunjungi wilayah kesukuan Pashtun di sepanjang perbatasan Afghanistan. Para pejuang Taliban sering segera menutup tempat-tempat serangan pesawat tak berawak itu.