REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Setidaknya sebelas orang tewas dan 58 lainnya terluka pada Sabtu ketika para demonstran menyerang markas mantan pemberontak di Benghazi yang telah berjuang untuk menggulingkan diktator Libya Muamar Gaddafi. Demikian kata seorang pejabat rumah sakit.
Jumlah korban awal dari rumah sakit Al-Jala di kota timur mengatakan tujuh orang meninggal dan 30 lainnya terluka.
Seorang juru bicara militer di Benghazi, dikutip oleh kantor berita resmi Lana, mengkonfirmasi 11 orang tewas. Namun, jubir tersebut mengatakan hanya 38 terluka.
''Pertempuran meletus setelah puluhan demonstran, beberapa dari mereka bersenjata, mencoba mengusir brigade kuat "Perisai Libya" dari barak di Benghazi,'' kata seorang koresponden AFP di lokasi kejadian.
Mereka mengepung markas tersebut dan meminta aparat keamanan reguler untuk melangkah masuk. Pihak berwenang Libya pasca-Gaddafi yang masih belum berhasil membentuk tentara dan korps polisi profesional baru sering memanggil "Perisai Libya" untuk campur tangan dalam berbagai konflik suku yang menyusahkan negara.
Adel Tarhuni, juru bicara "Perisai Libya", mengatakan salah satu anggota brigade telah meninggal dan tujuh lainnya luka-luka. Tarhuni juga membela "legitimasi" brigade dengan mengatakan mereka secara resmi berada di bawah naungan kementerian pertahanan.