REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng melantunkan dzikir dan tahlil untuk kepergian Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Taufiq Kiemas.
Dzikir dan tahlil untuk Taufiq Kiemas, dilaksanakan Ahad (9/6) malam di Kantor Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jateng, jalan Kelud Utara 46 Petompon, Gajahmungkur, Semarang.
Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW) PKS Jateng, Kamal Fauzi mengatakan, PKS melihat almarhum sebagai sosok negarawan yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Selain dikenal sebagai pakar komunikasi politik yang ulung, suami Megawati ini adalah penggagas konsep empat pilar kebangsaan.
Meski semasa hidup berbeda partai, namun almarhum adalah sosok bapak bangsa. "Kita semua, bangsa ini merasa kehilangan beliau, termasuk PKS,” terang Kamal Fauzi.
Anggota legislatif DPRD Provinsi Jateng ini juga mengimbau kepada segenap kader PKS untuk menjadikan sosok Taufiq Kiemas sebagai inspirasi dalam berjuang dan berkarya untuk Indonesia.
"Pak Taufiq Kiemas telah berhasil meletakkan prinsip empat pilar kebangsaan, dan tugas para penerus, termasuk kader PKS adalah meneruskan cita–cita dan perjuangan beliau," lanjut dia.
Ia juga menilai, Taufiq dikenal sebagai sosok muslim yang taat. Oleh karena itu menjadi kewajiban bagi sesama kaum muslimin untuk mendoakan. Dalam Islam, imbuh Kamal, kewajiban seorang muslim adalah mendoakan saudara sesama muslim yang meninggal, apapun partainya.
"Ini adalah salah satu bentuk ukhuwah Islamiyah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad," sebut Kamal.
Dalam agenda dzikir dan tahlil yang diikuti puluhan pengurus dan kader PKS Jateng tersebut turut hadir juga Ketua DPW PKS Jateng, A Fikiri Faqih; Ketua Bidang Generasi Muda dan Profesi (GMPro), Fris Dwi Yulianto; Ketua DPD PKS Kota Semarang, Agung Budi Margono,dan sejumlah pengurus teras DPW dan kader PKS lainnya.