Senin 10 Jun 2013 12:19 WIB

Orang Kaya Indonesia akan Naik 99 Persen

Rep: Hafidz Muftisany/ Red: Mansyur Faqih
Irman Gusman
Irman Gusman

REPUBLIKA.CO.ID, JATINANGOR -- Orang kaya Indonesia diprediksi akan naik 99 persen pada 2017. Dalam laporan Global Wealth Report yang dilansir Credit Suisse pada 2012, jumlah orang kaya di Indonesia mencapai 104 ribu. 

"Nanti 2017 jumlah ini akan menjadi 207 ribu orang," ujar Ketua DPD Irman Gusman dalam kuliah umum di kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Senin (10/6).

Irman menambahkan, dengan pertumbuhan ini Indonesia diestimasi menjadi satu dari lima negara dengan laju pertumbuhan orang kaya tertinggi. "Di samping Brasil, Rusia, Malaysia dan Polandia," tuturnya. 

Namun dalam kacamata Irman, pertumbuhan orang kaya di Indonesia menjadi paradoks. Karena jumlah orang miskin juga besar. Meski diklaim BPS, jumlah penduduk miskin berkurang 0,89 persen pada 2012. Namun jumlahnya masih lebih besar dibanding seluruh penduduk Malaysia. 

Selain itu, lanjutnya, daftar 10 orang terkaya di Indonesia berpusat di Jakarta. Hal ini berbeda dengan 10 orang terkaya di Amerika Serikat yang tersebar di negara bagian berbeda. 

"Artinya kita masih menghadapi persoalan kesenjangan antardaerah," tegasnya.

Irman mencontohkan data Asosiasi Kabupaten Tertinggal (Askati) dari 74 ribu desa di Indonesia. Sekitar separuhnya atau sekitar 32 ribu desa masuk kategori tertinggal. 

"Sebagian besar ada di Sumatra dan Indonesia Timur," terangnya. 

Data dari Kementerian PDT, Irman menyebut ada 183 kabupaten/kota berstatus tertinggal. "Kondisi ini paradoks, infrastruktur di daerah tertinggal sangat memprihatinkan," paparnya. 

Kondisi ini dalam pandangan Irman akibat otonomi daerah yang tak berjalan dengan baik. Orientasi yang masih tertuju pada pertumbuhan ekonomi makro juga menimbulkan kesenjangan. 

Pertumbuhan ekonomi di atas enam persen per tahun justru hanya dinikmati daerah-daerah tertentu. "Sekitar 80 persen industri nasional berlokasi di Jawa. Sementara sebagaian besar penghasil energi justru di luar Jawa," ungkapnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement