Senin 10 Jun 2013 14:04 WIB

Kesaksian Anas Urbaningrum untuk Ringankan Antasari

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anas Urbaningrum
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anas Urbaningrum

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sidang gugatan praperadilan Antasari Azhar terkait kasus SMS gelap bernada ancaman pada bos PT Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen terus berlanjut.

Kali ini Senin (10/6), pria yang pernah memimpin Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini menjalani sidang pemeriksaan saksi.

Antasari mengundang  mantan Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum sebagai saksi. Anas pun memenuhi janjinya untuk memberikan keterangan di depan majelis hakim pengadilan negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) guna meringankan Antasari.

Dalam kedatangannya ini , Anas mengatakan berniat untuk membantu Antasari mencari keadilan. Mengaku merasa simpati, dia berniat menyampaikan kesaksian yang dia alami ketika berbincang dengan mendiang Nasrudin satu atau dua hari sebelum kematiannya.

“Saya sempat bertemu Almarhum sebelum wafat, jadi saya ceritakan (kepada Majelis hakim) sesuai yang saya lihat,”ujar Anas di PN Jaksel Senin (10/6).

 Dia berujar, sebagai teman dekat Nasrudin, saat itu dia tidak melihat gelagat Nasrudin seperti gelisah atau pun berada dalam ancaman pembunuhan. Padahal, kata dia, seperti diketahui dalam pengungkapan kasus pembunuhan ini, disebutkan Nasrudin sempat menerima SMS dengan nada ancaman.

 “Tidak ketakutan atau apa, malah kami janjian mau ngopi-ngopi lagi di Jakarta,” ujar dia menceritakan garis besar pertemuan keduanya di Bandung, Jawa Barat empat tahun silam itu.

 Ketika ditanya lebih dalam mengenai kepentingannya dalam kasus ini, Anas menegaskan semua yang ia lakukan tersebut murni ingin membantu Antasar mencari keadilan.

Dia juga membantah ada diskusi dengan Antasari mengenai kasusnya yang kini sedang ditangani oleh KPK. “Tidak ada, ini saya memang ingin membantu saja karena pak Antasari didzalimi,” ujar dia.

Seperti diketahui, Antasari mengajukan gugatan praperadilan kepada Polri karena merasa aduan terkait SMS ancaman pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen tidak pernah diungkap.

Padahal, sejumlah ahli telematika yang mempelajari pengiriman SMS itu telah menyebutkan nomor Ponsel Antasari tak pernah mengirim pesan apapun kepada Nasrudin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement