REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jalan Tol Bali (JTB) yang membentang sepanjang 12,7 kilometer, dari Nusa Dua Kabupaten Badung-Benoa Denpasar, direncanakan sudah dapat beroperasi Oktober mendatang. Dengan demikian, pada saat pelaksanaan pertemuan APEC, JTB sudah dapat digunakan.
"Harus, harus sudah beroperasi. Insya Allah semua selesai sesuai harapan," kata Direktur Pengembangan Usaha, PT Jasa Marga Tbk, Abdul Hadi kepada pers di lokasi pembangunan proyek JTB, Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Senin (10/6).
Menurut Abdul Hadi, saat ini pembangunan fisik bisa dikatakan sudah selesai sehingga proses berikutnya adalah tinggal pekerjaan akhir seperti pemasangan rambu, marka jalan, penerangan jalan dan lainnya.
"Setelah itu proses audit kelaikan jalan oleh pihak terkait dan diharapkan bisa dipercepat menjadi sebulan," katanya.
Dengan demikian, katanya, secara keseluruhan proyek ini adalah 14 bulan atau lebih cepat empat bulan dari 18 bulan yang direncanakan. Hadir dalam kesempatan itu Komisaris PT Jasa Marga, Ibnu Purna Muhtar, Komisaris Samsudin, Komisaris Primanto dan Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol, A. Tito Karim serta Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga David Wijayatno.
Sememnatara itu Humas PT Jasamarga Bali Tol, Drajad Hari Suseno, mengatakan, pembangunan konstruksi JTB sudah selesai 98 persen. Karena itu, pihaknya yakin pembangunan jalan tol pertama di Bali itu, bisa selesai, bahkan lebih cepat dari yang direncanakan.