REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tim Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melakukan investigasi atas insiden Merpati Nusantara Airlines yang terjadi di Bandara El Tari Kupang.
"Menurut rencana tim investigasi dari KNKT dan Dirjen Perhubungan Kementerian Perhubungan akan turun hari ini," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara El Tari Kupang, Imam Pramono di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (11/6).
Dia mengatakan, tim KNKT dan tim Dirjen Perhubungan akan menginvestigasi langsung di landasan pacu, lokasi di mana insiden terjadi. Dia mengatakan, setelah melakukan investigasi tim akan melakukan sejumlah evaluasi, mencari dan menyelidiki bukti-bukti dan fakta-fakta terkait kecelakaan pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis M60 dengan nomor penerbangan MZ 5617. Setelah itu semua, lanjut dia, tim KNKT dan tim Dirjen Perhubungan akan merumuskan kesimpulan-kesimpulan tentang insiden itu.
Tentang lamanya waktu yang akan dibutuhkan untuk melakukan investigasi, Imam mengaku tergantung pekerjaan tim di lapangan. Dimana jika sudah menemukan bukti-bukti yang cukup dalam waktu singkat, tentu akan segera selesai. Tetapi kalau perlu bukti-bukti tambahan pasti akan beberapa hari di Kupang.
"Soal waktu, tergantung hasil kerja mereka. Kalau sudah cukup bukti dan fakta lapangan, mereka tentu akan segera kembali untuk merumuskan kesimpulan hasil kerja mereka di Jakarta," katanya.
Pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) jenis M60 nomor penerbangan MZ 5617 dengan rute Bajawa-Kupang, Senin (10/6) sekitar pukul 09.52 WITA tergelincir saat mendarat di Bandara El Tari Kupang. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, tetapi 20 orang mengalami luka ringan dan lima lainnya termasuk kapten pilot pesawat itu mengalami cedera serius dan sedang menjalani perawatan di RSU WZ Yohanes Kupang. Pesawat tersebut terbang dari Ngada, Bajawa, Flores bagian tengah dengan mengangkut 46 penumpang dan empat awak pesawat.