Selasa 11 Jun 2013 12:33 WIB

Hatta: Kalimantan Harus Siapkan Strategi Hadapi Larangan Ekspor Mineral

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa menyebut Pulau Kalimantan adalah lumbung energi nasional. Namun dia menekankan supaya pemerintah daerah (Pemda) Kalimantan menyiapkan strategi jelang larangan ekspor barang tambang mineral pada 2014.

Hatta mengatakan, sektor pertambangan dan sektor pertanian menjadi unggulan Pulau Kalimantan. “Saya ingin mengingatkan bahwa  koridor Kalimantan adalah pusat produksi dan pengolahan hasil tambang dan hulu energi nasional,” katanya saat pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) MP3EI Koridor  Kalimantan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (11/6).

Hatta menuturkan, hal itu sejalan dengan strategi pemerintah bahwa saat larangan ekspor mineral 2014, hasil tambang-tambang di Indonesia selain batubara harus dibangun smelter. Untuk itu, dia menuturkan, pemda harus mempersiapkannya agar tidak terjadi gap.

Dia menegaskan harus ada pengembangan sektor pertanian, sektor energi, dan hasil tambang yang jadi sektor unggulan di Kalimantan. “Sehingga saat ada larangan ekspor mineral pada 2014, kita sudah siap,” tuturnya.

Umroh plus wisata ke mana nih, yang masuk travel list Sobat Republika di Tahun 2024?

  • Turki
  • Al-Aqsa
  • Dubai
  • Mesir
  • Maroko
  • Andalusia
  • Yordania
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُوْنَ ثَلٰثَةٌ رَّابِعُهُمْ كَلْبُهُمْۚ وَيَقُوْلُوْنَ خَمْسَةٌ سَادِسُهُمْ كَلْبُهُمْ رَجْمًاۢ بِالْغَيْبِۚ وَيَقُوْلُوْنَ سَبْعَةٌ وَّثَامِنُهُمْ كَلْبُهُمْ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ بِعِدَّتِهِمْ مَّا يَعْلَمُهُمْ اِلَّا قَلِيْلٌ ەۗ فَلَا تُمَارِ فِيْهِمْ اِلَّا مِرَاۤءً ظَاهِرًا ۖوَّلَا تَسْتَفْتِ فِيْهِمْ مِّنْهُمْ اَحَدًا ࣖ
Nanti (ada orang yang akan) mengatakan, ”(Jumlah mereka) tiga (orang), yang ke empat adalah anjingnya,” dan (yang lain) mengatakan, “(Jumlah mereka) lima (orang), yang ke enam adalah anjingnya,” sebagai terkaan terhadap yang gaib; dan (yang lain lagi) mengatakan, “(Jumlah mereka) tujuh (orang), yang ke delapan adalah anjingnya.” Katakanlah (Muhammad), “Tuhanku lebih mengetahui jumlah mereka; tidak ada yang mengetahui (bilangan) mereka kecuali sedikit.” Karena itu janganlah engkau (Muhammad) berbantah tentang hal mereka, kecuali perbantahan lahir saja dan jangan engkau menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada siapa pun.

(QS. Al-Kahf ayat 22)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement