REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program promosi terbuka kepala puskesmas yang rencanya akan digulirkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disambut baik para dokter.
Ananto, seorang dokter di salah satu puskesmas di Jakarta Utara, mengatakan promosi terbuka kepala puskesmas adalah hal positif jika memang ditujukan mencari orang yang kompeten.
Menurut dia, jabatan menengah seperti kepala puskesmas merupakan posisi krusial. Di tangan kepala puskesmaslah kebijakan pemerintah daerah dijalankan. "Kartu Jakarta Sehat (KJS) pelaksanaannya di tingkat puskesmas. Saat itu bermasalah, kita tahu siapa yang bertanggungjawab," kata Ananto.
Ananto juga mengatakan proses promosi yang semakin terbuka akan semakin baik. "Dokter-dokter sekarang sudah bisa menilai rekan sejawatnya," kata Ananto.
Namun demikian, Ananto mengaku tak berminat untuk ikut dalam promosi itu. Sementara, M Adrin, seorang dokter salah satu rumah sakit di kawasan Salemba, berharap hasil promosi terbuka itu nantinya memang orang yang terbaik.
"Kepala puskesmas terpilih tentu diharapkan dapat bekerja dengan profesional. Sehingga anggapan PNS kerja santai dapat dihilangkan," kata Adrin.
"Sebaiknya pemrpov DKI melibatkan lembaga independen, misalnya lembaga pendidikan. Hal ini untuk mencegah kemungkinan kecurangan," kata Adrin.
Adrin juga berharap orang-orang yang dipromosikan adalah orang-orang benar-benar paham fungsi puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.
Dokter Nuril, staf di Departemen Ilmu Kesehatan Komunitas Fakultas Kedokteran UI (IKK FKUI), menuturkan IKK adalah departemen yang mencakup pelayanan kesehatan primer, termasuk puskesmas. Nuril mengatakan IKK suah menjalin kerja sama dengan Pemerintah DKI Jakarta dalam Program Jakarta Sehat.
Bersama pemprov Jakarta, IKK melakukan pelatihan untuk dokter puskesmas, pemetaan kesehatan masyarakat, pemetaan tenaga kesehatan, dan beberapa program lainnya.
"Jikapun IKK diminta terlibat dalam proyek promosi terbuka jabatan kepala puskemas, keputusannya tentu harus dirapatkan dulu oleh institusi," kata dokter Nuril.