REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) meminta agar kontraktor segera memulai peletakan batu pertama (groundbreaking) konstruksi fisik proyek Mass Rapid Transit (MRT) bawah tanah sebelum Oktober 2013. Sebab, menurut dia, pengerjaan proyek transportasi massal tersebut tidak harus menunggu alat-alat berat dari luar negeri datang.
Dia menambahkan, sebelum alat berat datang pada Oktober nanti, kontraktor sebenarnya sudah bisa memulai dengan menyiapkan lahan, mengecek kondisi tanah, dan melakukan simulasi traffic management. "Jadi alat beratnya datang semua sudah siap," ujar dia usai menyaksikan acara penandatanganan kontrak pengerjaan MRT bawah tanah antara PT MRT dengan kontraktor di Wisma Nusantara, Selasa (11/6).
Terkait masalah kelengkapan dana, Mantan Wali Kota Solo itu mengatakan bahwa dana untuk proyek tersebut sudah tersedia. Pemerintah, kata dia, hanya tinggal menerbitkan surat yang menyatakan ketersediaan dana proyek itu untuk diserahkan pada Dirut PT MRT. Dia juga menambahkan, untuk pemenang tender MRT elevated atau layang akan diumumkan sebelum 17 Agustus 2013.
Sementara itu, Direktur Wijaya Karya Budi Harto, selaku kontraktor mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan dan perencanaan tanah, sambil menunggu kedatangan tunnel boaring machine yang merupakan alat untuk membuat terowongan. Dia menargetkan, persiapan tersebut akan selesai dalam tiga bulan ke depan.
Seperti diketahui, proyek MRT tahap pertama Lebak Bulus-Bundaran HI akan dibangun menjadi dua paket. Paket pertama yaitu paket elevated (layang) dari Lebak Bulus-Sisingamangaraja, dan paket underground (bawah tanah) dari Jalan Sisingamangaraja-Bundaran HI.