REPUBLIKA.CO.ID, LONDON--Pendiri Wikileaks, Julian Assange, paham soal rahasia dan apa yang terjadi ketika mereka bocor.
Alasan itu pula ia menyarankan Edward Snowden, yang baru saja membocorkan informasi mengenai program mata-mata elektronik AS, PRISM untuk pergi ke Amerika Latin.
"Saya sungguh-sungguh menyarankan ia pergi ke Amerika Latin." ujar Assange kepada CNN, AC360. "Amerika Latin menunjukkan dalam 10 tahun terakhir benar-benar mendorong ke penghormatan HAM. Ada tradisi panjang suaka politik di sana." ujarnya.
Assange berbicara di Kedutaan Besar Ekuador di London, di mana ia berlindung selama hampir setahun.
Pemerintah Ekuador memberinya suaka pada Agustus, namun pemerintah Inggris mengatakan mereka akan menahannya bila Assange meninggalkan kedutaan.
Assange memberikan kata-kata pujian kepada Snowden, yang disebutnya pahlawan dan mengecam program yang diekspos.
Snowden, 29, mengungkapkan operasi NSA yang mengumpulkan data telepon dan internet yang disebut Assange "Ancaman nyata terhadap demokrasi."
Aksi pembocoran data yang ia lakukan kepada surat kabar Inggris, Guardian, dan harian AS, Washington Post. membuat Snowden harus meninggalkan seluruh keluarganya. Snowden menyerahkan informasi dalam format Power Point sebanyak 41 slide. Sejauh ini baru lima halaman yang telah dipublikasikan oleh kedua media, sementara 36 sisanya masih misteri.
Berkicaul lewat Twitter dari Kedutaan Besar Ekuador di London, Assange menyesalkan keputusan Guardian dan Washington Post.
"Snowden menuntut seluruh 41 halaman dokumen tentang PRISM dipublikasikan, tapi WaPo dan Guardian tak memiliki keberanian untuk itu," tulisnya.
#Snowden demanded all 41 pages of #PRISM document be published but neither WaPo nor Guardian had the courage washingtonpost.com/world/national…
— WikiLeaks (@wikileaks) June 10, 2013
Dalam wawancara dengan ABC, Assange, menyatakan WikiLeaks baru saja melakukan 'komunikasi tidak langsung dengan Snowden--perkembangan terkini yang mungkin kian membuat NSA tidak nyaman.