REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tim internal PT Freeport Indonesia telah merampungkan inspeksi keselamatan, kata Nurhadi Sabirin, Kepala Teknik Tambang PTFI di Jayapura, Rabu (12/6).
"Prioritas utama kami adalah melakukan inspeksi terhadap fasilitas-fasilitas permanen yang berada dalam kompleks bawah tanah perusahaan dan di semua daerah yang memiliki tingkat kepadatan yang lebih tinggi, seperti aula makan, tempat ibadah, bengkel, gudang, area pertambangan dan pintu masuk utama," ujarnya.
Hal ini dilakukan, menurut Nurhadi, untuk memastikan bahwa semua fasilitas bawah tanah berada dalam kondisi stabil, memadai dan dapat memberikan area kerja yang nyaman bagi pekerja sehingga mereka dapat menyelesaikan pekerjaan dengan aman.
Pihaknya terus bekerja sama dengan pemerintah demi memastikan keselamatan para pekerja dan mencegah terulangnya kejadian yang serupa di masa datang. Ia menuturkan insiden yang terjadi di bulan Mei 2013 kemarin merupakan hal yang sama sekali tidak terduga dan kini, perusahaan, para ahli internasional, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan tim independen tengah menginspeksi dan merinci penyebab kecelakaan tersebut.
"Sementara itu, hasil pemeriksaan tim internal kami menunjukan fasilitas utama di tambang bawah tanah secara umum dinyatakan aman untuk digunakan," urainya. Namun, lanjut Nurhadi masih ada beberapa fasilitas yang perlu ditutup sementara untuk pemeriksaan lanjutan serta perbaikan sesuai dengan standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).