REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG - Pesawat jenis MA-60 milik Merpati Nusantara Airlines (MNA) bernomor penerbangan MZ6517 yang mengalami insiden di Bandara El Tari Kupang, NTT, Senin (10/6) lalu bersukucadang kombinasi Amerika dan Eropa.
"Pesawat jenis itu sangat laik terbang karena memiliki sukucadang hasil kombinasi perusahaan Amerika dan Eropa," kata Direktur Utama merpati Nusantara Airlines (MNA), Rudi Setyopurnomo kepada wartawan di Kupang, Rabu (12/6).
Dia mengatakan, pesawat tersebut memiliki kelaikan untuk diterbangkan karena sejumlah komponen peralatan yang ada di tubuh pesawat itu, merupakan hasil kombinasi peralatan yang diproduksi di Amerika dan Eropa. Cina, katanya, hanya merupakan negara yang melakukan perakitan tubuh pesawatnya. Sehingga lanjut dia, jenis pesawata tersebut, sama dengan jenis lainnya yang memiliki kualifikasi laik terbang.
Rudi mengakui, insiden yang terjadi tersebut, merupakan musibah yang tidak bisa dihindari. Karena menurut dia, pesawat MA-60 yang mengalami insiden itu merupakan pesawat tangguh dan canggih yang semua sukucadangnya merupakan produksi Amerika dan Eropa dan dirakit di Cina. "Jadi sesungguhnya pesawat Merpati MA-60 itu memiliki sukucadang canggih dari Amerika dan Eropa. China hanya merakitnya," katanya.
Kendatipun demikian, lanjut dia, insiden itu merupakan musibah yang tidak bisa dihindari, meskipun itu pesawat tercanggih buatan negara manapun. "Tak ada perusahaan pesawat yang membuat pesawat untuk celaka dan tak ada pilot yang menerbangkan pesawat yang mudah jatuh. Itu prinsipnya, karena itu merupakan musibah alam," tuturnya.
Pesawat Merpati Nusantara Airlines (MNA) jenis MA-60 nomor penerbangan MZ 5617 dengan rute Bajawa-Kupang, Senin (10/6) sekitar pukul 09.52 WITA tergelincir dan patah saat mendarat di Bandara El Tari Kupang. Pesawat tersebut terbang dari Ngada, Bajawa, Flores bagian tengah dengan mengangkut 46 penumpang dan empat awak pesawat.
Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu, tetapi 20 orang mengalami luka ringan dan lima lainnya termasuk kapten pilot pesawat itu mengalami cedera serius dan sedang menjalani perawatan di RSU WZ Yohanes Kupang.