Rabu 12 Jun 2013 15:49 WIB

'Business Intelligence' Mudahkan Pejabat Ambil Kebijakan

Rep: Heri Purwata/ Red: Djibril Muhammad
Business Intelligence
Foto: maketick.com
Business Intelligence

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Business Intelligence (BI) dapat membantu pejabat pemerintah daerah untuk mengetahui informasi tentang capaian kinerja organisasi. Selain itu, juga dapat memudahkan pejabat dalam membuatkan kebijakan.  

Teduh Dirgahayu, dosen Jurusan Teknologi Informatika, Fakultas Teknologi Informatika (FTI) UII Yogyakarta mengemukakan hal itu pada peluncuran hasil penelitiannya di Yogyakarta, Rabu (12/6). Penelitian ini dilakukan pada pemerintah daerah (Pemda) Jawa Tengah periode 2008-2011.

Dijelaskan Teduh, BI merupakan konsep, metode dan sistem untuk peningkatan kualitas keputusan bisnis. Caranya, merangkum data dari berbagai sumber, terutama sumber internal. Selanjutnya, data tersebut disajikan menjadi  pengetahuan bisnis bagi para pengambil keputusan.

Di organisasi pemerintahan, lanjut Teduh, data biasanya tersebar di banyak instansi. Sehingga butuh software yang dapat memudahkan bagi kepala daerah untuk mengetahui kinerja pemerintahannya.

"Peneliti FTI UII telah mengembangkan sistem BI untuk pengukuran kinerja keuangan pemerintahan. Sebagai studi kasus, telah dilakukan terhadap kinerja Pemda Provinsi Jateng 2008-2011," kata Teduh.

Dalam studi kasus tersebut, BI dapat digunakan untuk mengukur kinerja terhadap target yang telah ditetapkan organisasi. Selain itu, juga bisa digunakan untuk mendukung perencanaan strategis organisasi," katanya.

Penelitian, kata Teduh, dilakukan dengan melakukan analisis ukuran kinerja keuangan daerah. Di antaranya, realisasi anggaran, efisiensi anggaran, pendapatan dan belanja. Penelitian ini juga membangun sistem gudang data sebagai tempat integrasi berbagai rangkuman data.

"Dengan menggunakan BI, kepala daerah dapat memperoleh hasil pengukuran kinerja keuangan daerahnya dengan lebih akurat, lebih cepat, dan lebih mudah. Pemanfaatan sumberdaya manusia pun dapat diefisienkan," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement