Rabu 12 Jun 2013 18:23 WIB

Tak Digaji 10 Bulan, Nasib Pemain PSMS Medan Sungguh Tragis

Rep: satria kartika yudha/ Red: Heri Ruslan
PSMS MEDAN
Foto: duniasoccer
PSMS MEDAN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wajah meraka tampak lesu. Tubuh mereka pun nampak lunglai saat menyandarkan diri di salah satu sudut masjid Al-Bina, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6).

Mereka bukanlah pengemis ataupun tunawisma, mereka adalah 11 pemain PSMS Medan Divisi Utama PT Liga Indonesia yang terombang-ambing lantaran gajinya ditunggak.

Mereka datang ke Jakarta untuk mengadukan nasib kepada PSSI dan pengelola liga. Sudah 10 bulan gaji mereka tidak dibayarkan oleh manajemen klub.

"Kami punya keluarga yang harus dibiayai. Kami sudah gerah dengan kondisi ini," kata Alamsyah Nasution, pemain senior PSMS Medan kepada wartawan di Jakarta, Rabu (12/6).

Alamsyah mengatakan, tunggakan gaji 10 bulan membuat kehidupan para pemain PSMS menjadi karut marut. Tak sedikit yang harus berhutang agar bisa memenuhi kehidupan sehari-hari. Untuk datang ke Jakarta, Alamsyah cs pun harus susah payah mengumpulkan uang.

Bahkan biaya akomodasi ke Jakarta baru bisa didapat setelah para pemain mendapat dana tambahan dari hasil menjual tiket pesawat yang diberikan manajemen usai melakoni laga terakhir melawan PS Bangka, akhir pekan lalu.

Dibeberkan Alamsyah, ia bersama 10 rekannya sepakat untuk mendatangi PSSI demi meminta bantuan penyelesaian gaji. Setelah laku menjual dua tiket dari 11 tiket yang ada, mereka pun akhirnya memberanikan diri dengan modal pas-pasan.

"Saat kami ingin jual, hanya dua yang laku. Tapi kami tetap bertekad ke sini (Jakarta)," ungkap dia. Mereka mengaku telah tiba di Jakarta sejak Senin (10/6). Selama di Ibukota, mereka harus rela tidur di tempat umum.

Mereka pernah bermalam di pelataran Monumen Nasional (Monas) dan terakhir menginap di Masjid Al-Bina. Masjid Al-Bina ini memang berdekatan dengan kantor PSSI. "Sejak kemarin (Selasa, 11 Juni-red), kami menginap di Masjid. Kami pun hingga sore ini baru makan kue dan belum makan nasi," Alamsyah mengisahkan.

Alamsyah mengatakan para pemain sudah bertemu dengan PT. Liga Indonesia selaku operator kompetisi pada Selasa. Namun PT. Liga Indonesia hanya bisa berjanji untuk segera memediasi mereka dengan manajemen klub.

Kapten PSMS, Hardiyantono yang juga ikut ke Jakarta membeberkan ironisnya kondisi para pemain lantaran mengalami penunggakan gaji. "Selain banyak yang mengutang, bahkan listrik rumah kami pun mau diputus dan selalu dikejar-kejar oleh penagih," kata dia.

Manajemen PSMS, kata dia, selama ini hanya berjanji. Tidak ada langkah pasti untuk menunaikan kewajiban pemain yang telah berjibaku di lapangan hijau.

"Kami bosan dengan janji mereka," ucapnya menggebu-gebu.

Sayangnya, PSSI selaku otoritas sepak bola Indonesia juga tak bisa memberikan jawaban tegas terkait permasalahan ini. Sekretaris PSSI, Hadiyandra, hanya memberikan janji untuk segera memediasi pemain dengan manajemen klub supaya masalah ini teratasi.

"Ini adalah tanggung jawab klub. Kami akan mengimbau klub untuk segera menyelesaikan kewajibannya. Kami juga akan melakukan mediasi," kata Hadiyandra.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement