REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- OPEC terus memompa lebih banyak minyak, meskipun pertumbuhan ekonomi yang lamban meredam meningkatnya permintaan, Badan Energi Internasional(IEA) mengatakan Rabu (12/6).
IEA mengatakan pasokan minyak mentah OPEC naik sekitar 135.000 barel pada Mei ke level tertinggi selama tujuh bulan di 30,89 juta barel per hari (bph). Pada saat yang sama, IEA merevisi turun proyeksi untuk permintaan minyak mentah dari kartel yang berangota 12 negara menjadi 29,8 juta barel per hari pada semester ke dua tahun ini, karena pemulihan ekonomi global diprediksi akan lebih lemah dari perkiraan sebelumnya.
Pada pertemuan bulan lalu, para menteri perminyakan OPEC menetapkan pagu produksi mereka tidak berubah pada posisi 30 juta barel per hari, yang ditetapkan sejak Januari 2012, meski output aktual lebih tinggi. IEA memperkirakan kapasitas cadangan OPEC efektif pada 3,23 juta barel per hari pada Mei, turun dari 3,47 juta barel per hari pada April.
Arab Saudi, anggota OPEC yang memimpin kenaikan produksi, dengan output melonjak 220 ribu barel per hari ke tingkat tinggi enam bulan dari 9,56 juta barel per hari. Sementara itu, lapor AFP, Iran meskipun terkena sanksi internasional atas program nuklirnya yang disengketakan, produksi minyaknya naik 30 ribu menjadi 2,68 juta barel per hari pada Mei.
IEA memperkirakan bahwa impor minyak mentah Iran melonjak menjadi 1,39 juta barel per hari Mei dari 835 ribu barel pada April, yang sebagian besar karena kongesti di pelabuhan Cina pada akhir April menunda pengiriman sampai Mei. Produksi Irak turun sebesar 100 ribu barel per hari menjadi 3,14 juta barel per hari dengan ekspor turun 135 ribu barel ke 2,48 juta barel per hari karena ekspor utara melemah akibat perselisihan pemerintah dan Kurdi.