REPUBLIKA.CO.ID, BARABAI-- Banjir bandang yang melanda Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, pada Rabu (12/6) malam, menyebabkan 33 rumah warga Desa Alat dan Alat Seberang lenyap terbawa arus banjir.
Petugas lapangan Kantor Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana Kabupaten HST Taberi Lipani di Barabai, Kamis (13/6), mengatakan selain melenyapkan 33 rumah penduduk, banjir juga menyebabkan 27 rumah warga yang terletak di tepian sungai rusak berat.
"Total rumah rusak dan yang hanyut mencapai 60 buah, termasuk di dalamnya rumah dinas babinsa, masjid dan TK Al quran," katanya.
Tidak ada korban jiwa, karena waga sempat melarikan diri, begitu ada peringatan bakal terjadi banjir bandang di daerah tersebut.
Menurut beberapa warga, tanda-tanda bakal terjadi banjir bandang sudah ada sejak sekitar pukul 20.00 Wita, dan tidak begitu lama ada peringatan bakal terjadi banjir besar.
"Begitu ada peringatan dari satgas bencana, warga langsung lari ke luar rumah menyelamatkan diri, bahkan beberapa warga mengaku hanya memakai pakaian dalam saat peristiwa terjadi," kata Samrani warga Alat.
Menurut dia, karena cukup mendadak, warga tidak sempat menyelamatkan harta benda, begitu juga dengan hewan ternak, semua dihantam banjir.
Banjir juga menyebabkan dua jembatan yang menghubungkan dua desa tersebut putus dan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Saat ini, Bupati Harun Nurasid bersama jajaran terkait, sedang melakukan peninjauan lapangan, untuk memastikan kondisi korban, dan kebutuhan yang harus cepat disalurkan.
Setelah peristiwa tersebut, beberapa warga mengaku kelaparan dan kedinginan, karena tidak ada baju ganti, sehingga makanan dan pakaian sangat diperlukan oleh para korban saat ini.
Kini seluruh korban mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi, dan sebagian mengungsi ke rumah warga yang tidak terkena banjir.