Ayesha Farooq (26), pilot pesawat tempur perempuan Pakistan berpose di pangkalan udara Mushaf di Sargodha, Pakistan (6/6). (Reuters/Zohra Bensemra)
Ayesha Farooq (26), pilot pesawat tempur perempuan Pakistan, tersenyum saat wawancara di pangkalan udara Mushaf di Sargodha, Pakistan (7/6). (Reuters/Zohra Bensemra)
Ayesha Farooq (26), pilot pesawat tempur perempuan Pakistan berjalan bersama komandan skuadron 20, Nasim Abbas (kedua kanan) dan rekan pilot tempur lainnya menuju jet tempur F-7PG buatan Cina di pangkalan udara Mushaf di Sargodha, Pakistan (6/6). (Reut
Ayesha Farooq (26), pilot pesawat tempur perempuan Pakistan,melakukan pengecekan rutin sebelum menerbangkan jet tempur F-7PG buatan Cina di pangkalan udara Mushaf di Sargodha, Pakistan (7/6). (Reuters/Zohra Bensemra)
Ayesha Farooq (26), pilot pesawat tempur perempuan Pakistan,bersiap naik ke atas jet tempur F-7PG buatan Cina di pangkalan udara Mushaf di Sargodha, Pakistan (7/6). (Reuters/Zohra Bensemra)
Ayesha Farooq (26), pilot pesawat tempur perempuan Pakistan duduk di kokpit jet tempur F-7PG buatan Cina di pangkalan udara Mushaf di Sargodha, Pakistan (6/6). (Reuters/Zohra Bensemra)
Ayesha Farooq (26), pilot pesawat tempur perempuan Pakistan mengangkat jempol saat duduk di kokpit jet tempur F-7PG buatan Cina di pangkalan udara Mushaf di Sargodha, Pakistan (6/6). (Reuters/Zohra Bensemra)
Sebuah jet tempur F-7PG buatan Cina Angkatan Udara Pakistan lepas landas dari pangkalan Mushaf di Sargodha, Pakistan (7/6). (Reuters/Zohra Bensemra)
Ayesha Farooq (kanan), pilot pesawat tempur perempuan Pakistan berbincang bersama rekannya avionics engineer Anam Hassan (kiri) di pangkalan udara Mushaf di Sargodha, Pakistan (7/6). (Reuters/Zohra Bensemra)
Ayesha Farooq (kiri), mengenakan pakaian seperti layaknya perempuan Pakistan lainnya saat berbelanja dekat pangkalan udara Mushaf di Sargodha, Pakistan (7/6). (Reuters/Zohra Bensemra)