Kamis 13 Jun 2013 16:06 WIB

Waspada, Depok Rawan Kebakaran

Rep: Alicia Saqina/ Red: Dewi Mardiani
Kebakaran  (ilustrasi)
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Kebakaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Peristiwa kebakaran dan urusan datangnya api, tak bisa diduga-duga. Beberapa daerah tergolong rawan kebakaran, termasuk Depok, Jawa Barat (Jabar). Pada Januari - 12 Juni 2013, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok mencatat ada 51 peristiwa kebakaran yang merugikan Depok.

Kepala Dinas Damkar Kota Depok, Yayan Aryanto, mengatakan tak menutup kemungkinan, kini Kota Depok berubah statusnya menjadi waspada terhadap peristiwa kebakaran. Bahkan Yayan mengatakan, 51 kejadian itu bukanlah angka yang sedikit. Terakhir, kebakaran terhebat yang terjadi di Depok ialah yang melanda Pasar Tradisional Cisalak, Cimanggis, Depok.

''Oleh karena itu, kami berharap agar angka kebakaran di tahun ini tidak meningkat. Jumlah tersebut yang kita waspadai,'' ujar Yayan, Kamis (13/6), di Depok. Yayan mengungkapkan, memang di 2013 belum diketahui sampai serawan apa kota Depok atas peristiwa kebakaran.

Dikatakannya, pada 2012 angka kebakaran di Depok meningkat. Di 2012, kebakaran yang melanda Depok terjadi sebanyak 158 kali. ''Angkanya jelas meningkat,'' katanya. Data kenaikan itu pun mengatakan, adanya penambahan 20 kali peristiwa kebakaran.

Peningkatan terjadi, sebab di 2011, kebakaran di Depok hanya tercatat 138 peristiwa saja. Meningkatnya jumlah kebakaran yang terjadi di 2011 ke 2012 di Depok, menurut pihak Damkar sangat sulit untuk dikendalikan. Oleh sebab itu ia mengatakan, tak menutup kemungkinan juga 2013 status rawan kebakaran mengancam Kota Belimbing. ''Rawan. Ya, status waspada. Apalagi saat nanti dihadapkan pada pancaroba besok. Masuk musim kemarau kan,'' ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement